Dia menikmati setiap hari-harinya, yang melelahkan, menyesakkan dan semua dia hadapi dengan senyuman, namun ada kalanya dia berada pada titik di mana dia tidak kuat menanggung semua beban itu.
Menarik nafas panjang, agar tak ada air mata yang keluar walaupun pada akhirnya semalam dan beberapa malam sebelumnya dia tak dapat membendung lagi.
Dan pagi ini, ah…
Entahlah, terlalu seringkah dia memendam sebuah rasa marah, sebal dan jengkel di hatinya sehingga semuanya terasa melelahkan! Dia merasa tak kuasa menahan semua beban! Dia masih dengan kebiasaannya, menyapa semua orang dengan senyum dan semangat berharap bisa menyebarkan energy positive di lingkungan sekitarnya.
Tapi entah mengapa, pekerjaan hari ini begitu melelahkan untuknya, semua ingin cepat, cepat dan cepat!
Sesak di dadanya, pandangannya pun mulai mengabur, dia tak mampu bersuara, semua berubah menjadi gelap…
Dia pingsan…
Dalam pingsannya yang hanya beberapa menit, dia bertemu dengan orang-orang yang menyayanginya. Dia di masa kecilnya, yang sangat ringan berlari kesana-kemari dengan badan montok itu. Semua orang gemas dengannya, tertawa bahagia dengan ulahnya, mereka semua menyayanginya dengan penuh harapan menjadi kebanggaan.
Dia, si kecil yang tidak pernah kekurangan kasih sayang dari orang-orang di sekelilingnya, berada di rumah lama itu (entah dia tidak pernah mengingat, mulai tahun berapa bentuk bangunan rumahnya berubah) tapi selalu di rumah lama itu saat berbimpi dan seperti sekarang, di rumah neneknya. Dia menangis, semua berebut mendiamkannya, menenangkannya…
Sayup, sayup dia mendengar suara di sekitarnya…
Dia terbangun, dengan sudut mata yang penuh dengan air mata. Akhirnya dia dapat menangis. Ah, dia tersadar kalau dia memiliki sumber kekuatan, yaitu orang-orang yang menyayanginya. Dia tersadar, kalau tidak boleh lemah dan menyerah oleh suatu keadaan dan masalah.
Bukannya dia selama ini yakin kalau ALLAH telah menyiapkan rencana indah untuknya? Ini hanyalah rangkain proses untuk rencana-Nya yang harus bisa dilewati dengan senyum, terlalu serakah jika rangkaian nikmat yang sudah diberikan-Nya tak mampu membangkitkan semangatnya.
(P.S. Ini hanya fiksi belaka)
Picture taken from Google
Alhamdulillah, Allah swt menegur melalui mimpi,
betapa Allah swt Maha Penyayang pada hambaNYA
Semoga Hani mimpi yang indah2 saja ya lain kali 🙂
(* peluk sayang*)
salam
*Peluk sayang*
Makasih Bunda, biasanya kalau sebelum tidur sholat dulu gak bakal mimpi yang aneh-aneh kok…
Salam
wah lama g mampir kok aku udah ketinggalan banyak bgt gini ya,… ,.. produktif bgt nih ceritanya ,… ** oh iya aku liat d tabel , perujuk terbanyak d blog ku dr blog ini , ma kasih ya ** 🙂
Iya, itu artinya harus sering-sering nengok kesini, he he he
Kembali kasih, yah!
walau fiksi tp terasa nyentuh bgt ceritanya
Terimakasih, sahabat.
Senang kalau ada yang menyukainya…
kalau ada masalah..lebih baik tidur aja siapa tau mimpi indah trus bangun2 dapat solusi..jangan mimpi basah..masalah lagi itu..wkaka harus mandi besar 😀 ( khusus cowok xixi)
Hi hi hi hi
Jujur sekali kamu, kang 😛
hi!This was a really admirable website!
I come from milan, I was luck to discover your blog in yahoo
Also I obtain a lot in your theme really thanks very much i will come later