Terimakasih telah menyakitiku


Hari Minggu ini begitu indah, namun sayang hanya kuhabiskan di atas tempat tidur meski tak bisa istirahat dengan baik karena suara berisik di luar yang sangat mengganggu, tapi alhamdulillah demam yang kurasakan semenjak kemarin sore sudah berangsur turun. Dia memberiku sakit di hari libur yang cerah ini agar aku menggunakan waktuku untuk istirahat 🙂

Tuhan memang maha tahu apa yang kita butuhkan, karena itulah dia selalu memberikan apa yang kita butuhkan.

Sebagai contoh Dia memberi kita rejeki yang berlebih, Dia tahu kita butuh itu untuk kita syukuri, bagikan dan sekaligus menyuruh kita untuk belajar bijaksana dengan rejeki berlebih yang dilimpahkan-Nya.

Dia memang selalu punya rencana indah untuk kita, sudah seharusnya kita bersyukur dan tak lagi mengeluh.

Seperti halnya jum’at malam kemarin, ini kali ke-4 selama aku kost di sini mengalami banjir. Tuhan memang tahu aku butuh mengalami peristiwa ini, pertama munkin karena aku tidak pernah mengalami kebanjiran saat di Jawa, kedua agar aku segera mencari tempat kost baru, ketiga agar aku tahu dan dapat menghargai alam, keempat agar aku bisa membuat keputusan antara keluarga yang baik atu tempat yang tidak rawan banjir dan pasti banyak lagi hanya saja aku belum menemukan apa kebutuhanku di balik semua ini.

Sama halnya di saat kita dipertemukan dengan orang-orang yang menyakiti kita. Sudah seharusnya kita juga berterimakasih padanya, bersyukur pada-Nya karena telah mempertemukan kita dengan dia. Karena Dia tahu kita membutuhkannya. Dan di saat orang yang kita mencintai meninggalkan kita, semua itu ditujukan agar kita bisa menghargai waktu dan menjaga orang yang kita cintai selagi dia masih ada bersama kita.

Dia tahu kita butuh dipertemukan dengan orang yang menyakiti kita, agar kita tahu bagaimana rasanya disakiti dan kelak sebisa mungkin jangan menyakiti orang lain, kita dipertemukan dengan orang yang tidak menghargai atau merendahkan kita agar kita tahu bagaimana menghargai orang lain dan tidak merendahkan orang lain, kita dipertemukan dengan orang yang membenci kita agar kita tahu bagaimana menjadi baik dan tidak di benci, agar kita bisa berlatih sabar dan ihklas.

Dan pasti masih banyak alasan-alasan lain yang akan bisa kita temukan jika kita renungkan.

Mari berterimakasih pada orang yang menyakiti kita 🙂

* Tulisan ini teinspirasi curhatan seorang teman yang merasa dirinya selalu dipertemukan dengan orang-orang yang salah dan menyakitinya.

63 thoughts on “Terimakasih telah menyakitiku

  1. walau disakiti itu rasanya nggak enak, tapi terkadang kita bisa belajar banyak dari rasa sakit itu sendiri 😀

    🙂
    Semoga semua pengalamam baik dan buruk bisa mendewasakan kita..

  2. saya pikir selama seseorang itu masih memiliki hati nurani maka tidak akan dengan sengaja menyakiti kita. tapi mungkin saja benar bahwa Tuhan memberi kita rasa sakit agar kita bisa menghargai nikmatnya sebuah kebahagiaan.. semoga kita selalu bersabar dalam menghadapi segala cobaan ya 🙂

    Positive thinking ya, Ne 🙂
    Orang berbuat sesuatu kan pasti juga karena ada alasan, dan apapun itu alasannya jika memang harus meninggalkan luka tetap kan kita harus memaafkan?

    Salam hangat!

  3. i like it this post… mang bener jg seh kata pak ustad.. doa kita selalu di dengar apapun yg kita inginkan pasti di kasih tp semua itu menurut volume kita masing2 yah mungkin apa yg Dya berikan ya terbaik buat kita….

    Wah berarti guru ngaji saya seperguruan sama ustadnya Mas Pras, he he he

  4. Sepertinya saya akan merasa tersanjung nich klo diberi kesempatan buat menyakitimu… coz kamu pasti akan berterima kasih ma saya, bahkan mungkin minta tambah 😀 hehehe….

    He he he

    Coba kalau Mas Fir’aun berani, sini saya tonjok, he he
    Bercanda!

  5. “Mari berterimakasih pada orang yang menyakiti kita”, Ntar kalo disakiti lagi gimana..?

    Masihkah???
    Ya bagaimana kita saja, apa iya setelah disakiti kita masih membiarkan dia menyakiti kita?

  6. tulisannya semakin kereen….

    Masak iya, Mbak? Mbak Ida apa kabar?kapan dunk kita kopdar?He he he

    Tinggalnya di Seminyak ya ? Daerah itu memang rawan banjir, sedikit saja hujan..air sudah langsung meluap ke jalan. Mungkin karena selokannya terlalu kecil
    *lho koq jadi bahas banjir 😀

    Nah itu dia Mbak, kalau mulai turun hujan tidur jadi nggak tenang. Udah gitu kok g ada yg punya inisiatif untuk besarin got yah?
    Mau pindah kost,ampe sekarang gak dapet-dapet, hiks
    🙂

Leave a reply to idana Cancel reply