Hanya sepotong bakpao hangat seharga 750 rupiah(dulu) yang tersedia dalam berbagai varian isinya. Ada yang isi kacang hijau, coklat dan ayam, dengan asap yang masih mengepul dan mengeluarkan aroma yang, hmmmm, membuat perut jadi keroncongan, cacing-cacing di dalam perut mulai dangdutan.
Aroma itu masih tercium sampai sekarang, meski kini tak ada lagi moment di mana papa pulang membawa beberapa buah bakpao isi kacang hijau dan ayam yang asapnya masih mengepul. Kini dua putrinya telah dewasa dan mulai mengerti lebih banyak jenis makanan yang mahal-mahal, enak-enak dan lambat laun telah melupakan makanan dan juga moment itu, melupakan betapa enaknya bakpao hangat isi itu. Padahal itu lebih dari sekedar bakpao hangat itu adalah kasih sayang yang senantiasa menghangatkan sebuah rumah.
Menenteng plastik berisi bakpao, membuat kedua putrinya berhambur memeluk, dengan sayang beliau mencium kening dan dan pipi chubby putri-putrinya, bergelayut manja memasuki rumah hangat dan penuh cinta.
Sampai sekarang bagi papa, kedua putrinya yang sudah dewasa ini tetaplah gadis kecil….
Mau donk Bakpau nya……