Ah, pernahkah kau memandang, membaca setiap lembar chapter kebersamaan kita?
Aku hanya tersenyum, kita sudah pernah merangkai cerita begitu indah, ada canda tawa, olok dan caci maki dan ditambah hati yang saling mengasihi….semua warna ada di sana, tapi…sekarang tampak memudar…
Ah, adakah kita pernah berpikir betapa sayang jika buku ini tak pernah terselesaikan hanya karena kita terbelenggu ego?
Wangi keceriaan dalam lembar-lembar cerita kita semakin menghilang, goresan-goresan lukisan tawa ceria kitapun semakin memudar…
Wangi rumah yang penuh keceriaan itu kini hening, tak adakah sekedar langkah gontai menuju kesana untuk meramaikannya?
Senyum hening menunggu sekedar sapaan tulus, menggandeng erat arti kasih….
Apakah rumah wangi itu masih ada?
Mbak Pendarrrrr…
hehhhehehhe…
rindu berkunjung ke blog ini…
hmmm,,mana ya rumah wanginya
ntar dulu ya mbak, tak nyari2..
hehehehh
masih koq!
kan tiap minggu tak ganti pewangi ruangannya! 😀
*kabooooooooooor..