Sesuatu yang menggugah pikiran saya akhir-akhir ini mengenai arti dari ketulusan hati. Saya, Anda atau siapapun pastilah pernah berada di posisi di mana kita tidak bisa memberikan ketulusan hati kita dikarenakan kita memiliki maksud dari semua tindakan kita.
Orang dengan hati tulus amat langkah sekarang ini, saya banyak menemui mereka-mereka yang saya anggap tulus ternyata menyimpan satu kebohongan dari binar mata mereka. Tidak, mereka tidak sepenuhnya menyukai kita apalagi berbuat baik kepada kita. Mereka melakukan itu hanya untuk pencitraan.
Mungkin kita pernah tidak jujur dengan hati kita atau kita pernah melakukan sesuatu karena berharap sesuatu sebagai imbalan? Wajar, tetapi ketulusan di sini lebih dari itu, bukan sekedar imbalan melainkan pada pencitraan dan bagaimana mengambil keuntungan dari pencitraan itu.
Saya tak lebih baik dari siapapun, tetapi jangan pernah menghilangkan ketulusan dan kemurnian hati kita sebagai mahluk yang fitranya terlahir suci 🙂
Sepakat dengan ketulusan yang dimaksud tulisan diatas.