Saya berikan judul dari postingan saat ini dengans ebuah pertanyaan “Apakah Cinta harus memilih?” saya tidak tahu, karena saya juga sudah tidak ada pada fase seperti ini. Yang saya tahu, saat saya menemukan tempat nyaman untuk pulang itu berarti keputusan tepat sudah memilihnya,
Saya pernah mudah (merasa paling tua begitu, he he he) di mana cinta mengalahkan logika saya dan di saat seperti itu logika saya memanglah sedikit dikalahkan oleh cinta, apa-apa karena cinta, apa-apa pastilah asalkan bersama kamu.
Yang saya ingin ceritakan di sini bukanlah sekedar cinta segitiga, antara kau, aku dan dia akan tetapi saat cinta harus memilih antara kamu atau keyakinanku? Banyak yang mendebatkan dan tentu saja banyak pendapat yang berbeda-beda. Saya sendiri sudah beberapa kali mengalami di mana saya dekat dengan pria yang berbeda keyakinan dengan saya akan tetapi di saat harus memilih tentu saja saya tidak mau di saat jatuh cinta. Karena di saat jatuh cinta maka logika saya tidak akan berkesempatan berbicara,
Akan tetapi semua tergantung masing-masing dari kita, jika buat kita keyakinan yang selama ini kita anut bukanlah hal yang penting atau kita mulai meragukan keyakinan yang kita anut feel free to choose. Intinya, ikuti saja kata hati.
Akan tetapi saya kurang setuju dengan pernikahan 2 keyakinan karena akan sangat sulit dalam satu kapal terdapat satu nahkoda. Tidak ada maksud sok tahu apalagi menggurui, hanya sharing di mana beberapa pernikahan dengan 2 keyakinan di dalamnya saya lihat anak yang menjadi korban, entah itu perceraian atau masalah lain dan ini menimpah pada keluarga saya juga.
Sekali lagi kita jangan membuat keputusan saat jatuh cinta tapi buatlah saat mencintai agar nurani bisa diajak berbicara.
aaaak. so sweet banget tulisan nya 🙂 tapi, emang sulit banget kalo udah cinta dan terebentur keyakinan 😦
Ha ha ha
Cinta dan logika sekarang ditambah keyakinan mana yg terpenting?
saya bingung. heuheueheu
Nyodorin tembok 😀 buat pegangan biar gak bingung, ha ha ha
kalo ingat kata Agnes Monica, cinta tak ada logika 😀
benar banget itu mah
😆 iya, ya…pasti itu pengalaman dia 😀
Kalau pendapat pribadi aku.. keyakinan atas agama dan Tuhan itu diatas cinta.. kalau cinta udah mengalahkan keyakinan pasti ada yang salah dengan cinta itu.. 😉
Betul Ni…
Makanya, semua harus ditanyakan ke hati nurani kita kan? masa iya kita mengorbankan si pemberi cinta 🙂