Menyambung artikel saya kemarin, mengenai kenapa selama ini orang memandang rendah pekerjaan atau profesi sebagai Sales. Saya ingin kembali menyampaikan bahwasannya banyaknya orang mencibiri pekerjaan Sales itu mungkin berawal dari akibat beberpa sales yang tindakan mereka merugikan para pelanggan.
Memang banyak sekali kesalahan-kesalahan Sales yang membuat profesi ini menjadi dipandang rendah.
Janji-Janji Palsu atau Suka Menipu
Tidak jarang seorang sales melakukan atau memberikan janji-janji palsu, bisa tentang garansi, tentang manfaat dari product yang dipakai dengan membubuhkan manfaat-manfaat yang sebenarnya tidak bisa diberikan oleh produk yang mereka jual.
Tujuan mereka hanya satu, agar produk mereka dijual.
Sebaiknya sih, jangan berbohong. Mengutarakan kelebihan-kelebihan produk kita itu harus, akan tetapi jangan lupa untuk menyampaikan kelemahan-kelemahannya apalagi kalau kita memberitahukan bagaimana perawatannya itu akan sangat membantu. Untuk itu sebagai seorang Sales harus menguasai product information tentang barang yang dijual.
Selalu berpikir untuk Long Term Relationship, bukankah kalau pelanggan senang dengan membeli barang dari kita dia bisa jadi kembali membeli pada kita?
Suka Ngeyel
Saya akui, saya juga suka ngeyel dalam follow up. Bukan Sales namanya kalau tidak ngeyel.
Akan tetapi ngeyel-lah dengan cara yang elegant. Caranya? Kenali, ambil hati, layani pelanggan dengan tulus. Saya selalu bilang give our services with personal touch, tunjukkan ketertarikan kita secara tulus ke pelanggan dan jadilah teman mereka dengan menjadi teman mereka, bukan tak mungkin mereka akan menganggap follow up kita adalah sebuah reminder karena mereka bisa saja lupa kalau mereka ada niatan mau membeli product yang kita tawarkan apalagi kalau itu berkaitan dengan validity sebuah “Special Offer“
Menguasai teknik menyusun kata-kata persuasif dan indah memang disarankan agar pelanggan tak merasa terganggu. Dan yang terpenting, beri jedah waktu pelanggan untuk berpikir, ingatlah mereka butuh waktu untuk membelanjakan uang mereka apalagi kalau dalam jumlah besar.
Judes
Mendengar pelanggan menawar, eh dia balik ngata-ngatain calon pelanggannya dengan emosi. Kalau pelanggan sudah pergi si silahkan tapi kalau masih berdiri di sana ya jangan, dong. Pelanggan punya hak membuat keputusan, oleh karenanya layani dengan hati dan jelaskan semua keunggulan dari produk yang kita jual.
Ingat juga, terkadang ada lho pelanggan yang perlu kita educate tentang produk yang akan mereka beli karena mereka benar-benar blank dengan apa yang ingin mereka beli, provide informasi sebanyak-banyaknya, tapi ingat sekali lagi jujur.
Menjelek-jelekkan Product Lain
Demi mendapatkan jualan kahirnya mengambil “merk” saingan dan menjelek-jelekannya, sebagai pelanggan saya akan ilfil karena saya lebih suka mendengarkan specifikasi, kegunaan, kelebihan dan kelemahan kecuali minta dibandingkan. Sekali lagi, membandingkan pun sekedar memberi tahukan spesifikasinya bukan menjelek-jelekkan.
Selain menjelek-jelekkan produk lain, ternyata ada juga yang menjelek-jelekkan sales lain, ini juga tidak boleh, apalagi kalau masih satu team karena ini justri merusak reputasi kita sendiri.
Well, hal-hal tersebut di atas semacam kode etik dan ini memang opini saya saja sebagai seorang Sales and Marketing.
Mejeng di selah-selah jam kerja di salah satu produk yang saya jual:
- Mejeng dengan Mouses Basket Setelah melewati proses QC
- Sweet pose di Best Selling Item, Laguna Lazy Chair 🙂
Hani kamu jual apa itu? box bayi kah? 🙂 .
Iya, Mbak…
Itu box bayi…bahan syntetic rattan yg biasa kami export 😀
memang profesi sales masih dipandang sebelah mata, makanya banyak para lulusan sarjana enggan jadi seles kalau tidak terpaksa… hehehe paling sulit itu nawari produk jasa yang tak tampak sehingga pandai-pandai kasih janji surga..
Saya biasa berjualan jg lewat email saja kok, nunjukin gambar…
Tapi, kita harus kembali lagi ke kode etik agar menyampaikan segala sesuatu yang sebenarnya 🙂
pekerjaan tidak elit ini menentukan kesuksesan penjualan produk. kalo gak ngeyel, gak melayani dg cinta, sulit tuh terjual barangnya
Bener banget 🙂
Memadukan sales dan customer service 🙂
Akang termasuk yang respek dengan profesi marketing/sales, mereka itu tidak terikat dengan satu perusahaan, nggak kayak akang udah 14 tahun kerja di satu perusahaan dan sulit untuk pindah ke tempat lain. Sementara sales2 yang biasa datang mereka mudah sekali pindah kerja dan memilih yang lebih baik. Malah akhirnya banyak diantara mereka bisa punya perusahaan sendiri.
Hani jg terikat untuk satu perusahaan Kang, di sini semua ilmunya Hani dpt berawal nguntit Director of Sales (sampai sekarang) dan ya…ilmu berhubungan dg orang, negosiasi dan get deal ada di sini.
Yang terbaik buat kita semua, Kang 🙂
Wah hebat donk bisa konsisten 🙂
Pandangan “miring” terhadap profesi sales memang akibat dari perilaku sebagian besar sales yang sering keluar masuk gang.
Mereka terlihat kurang bekal yang matang, terutama sisi bahasa dan juga soal “rasa”.
Dua hal inilah yang jarang dimiliki anak muda jaman sekarang.
Sales yang baik memang ada, tapi entah dimana 😀
He he he
Pakdhe Om, bener….ini khususnya utk sales-sales yg berkeliling itu mereka tujuannya hanya menjual tdk ada perbekalan ttg produk yg dijual 🙂
udah, hani aja yang jual, pasti laku deh 😉
Ha ha ha….
Aku juga kadang berjualan Nie, tapi aku biasanya untuk project-project hotel. Yang retail biasanya aku kasih ke sales showroom/executive 😀
Setiap pekerjaan sebenarnya baik, namun kadang ada beberapa pekerjaan yang kadang dianggap remeh oleh orang lain. Tapi apapun pekerjaan itu asalkan dilakoni dengan baik dan tekun maka seharusnya menghasilkan sesuatu yang baik juga.
Yang bikin sebuah pekerjaan terlihat tidak baik sih dari pelakunya. Benar kata Made, semua pekerjaan harus ditekuni dengan baik agar hasilnya juga baik.
Saya setuju dengan yang nomer satu …
Janji-Janji Palsu atau Suka Menipu
Padahal yang namanya bisnis … jual menjual … Basis utamanya adalah TRUST …
orang sales banyak yang tidak sadar itu … karena mereka ingin mengejar target penjualan jangka pendek …
akhirnya … ya gitu deh … silat lidah tipu-tipu … bisnis pun tak langgeng jadinya
salam saya Hani
wah makasih mbak selama ini saya emang paling g bs kalau disuruh jadi sales atau marketing kemampuan seperti itu harus saya kuasai ternyata .. saya g bs kalau disuruh presentasi untuk menawarkan produk 😀
Hm…
Eh coba sekali-kali kata g bisa di ganti bisa 😀
iya sih harusnya bisa hehe nanti lah tak coba yah hehe
Ha ha ha
Boleh dicoba jualan barang dagangan sendiri 😀
nah kalau secara onlen mungkin bs mbak kan gak hadap-hadapan secara langsung wkwkw
Ha ha ha
Ya, marketing online itu memang sdg trend Mas…cuma saat ini saya sdg ingin mengubah cara pandang orang terhadap sales agar lebih positive 😀
ya bagus deh.. emang harus kaya gitu mbak.. karena terkadang sales-sales yang suka ke rumah-rumah terlihat gak profesional terkadang kita males ngadepinnya kadang gak sopan tuh mbak.. kaya orang-orang yang baru lulus sekolah karena gak ada kerjaan lain jadinya ya nyales tapi gak diimbangi sama ilmu yang memadai 😀
Memang seperti itu, Kang…
Makanya dg pengalaman dan pengetahuan yang saya punya walau belum apa-apa saya kemarin sempat sharing bahwasannya tak seburuk itu jika kita faham dg apa yg dinamakan sales sebenarnya.
Makasih lho Kang apresiasinya 🙂
yups..
terus di share mbak.. kan biar jadi tambahan ilmu juga buat kita-kita yang blom bs ilmu marketing 😀
Insyaallah, Kang…
Akan selalu share apa yang Hani tahu,…
siip semoga sukses selalu untuk keluarga dan pekerjaannya 🙂
Aamiin, ya Rabb 🙂