Cerita dewasa – Perhatian! Cerita ini diperuntukkan untuk orang-orang dewasa yang masih anak-anak dianjurkan membaca dengan didampingi oleh orang tua masing-masing karena artikel ini mengandung cerita khusus orang-orang dewasa.
Pada suatu masa, tersebutlah seorang gadis yang sudah tidak gadis lagi pulang ke kampungnya untuk merayakan lebaran bersama keluarga tercinta ditemani gadget yang membantunya berkomunikasi dengan dunia luar. Menurut pengakuannya, dia tak mampu hidup tanpa internet dalam artian tidak bisa meninggalkan gadgetnya. Bahkan boleh dibilang “dompet boleh lupa tapi tidak gadget atau HP dooonngg“.
Gadis itu adalah saya sendiri, saya tidak mau bilang kalau saya pecandu gadget akan tetapi jika sehari saja tanpa gadget saya merasa ketinggalan jaman, ketinggalan berita dan ketinggalan-ketinggalan yang lain! Termasuk saya bisa ketinggalan pesawat karena travel yang menjemput saya untuk ke bandara pastinya bingung mau menghubungi kemana, benar bukan?
Buat saya gadget bukan sekedar alat komunikasi akan tetapi menunjang kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan. Saya biasa mobile dan terkadang untuk hal-hal yang urgent seperti membalas e-mail, memberikan arahan ke team melalui gadget saya. Jadi, saya tidak pernah membayangkan bagaimana kalau sehari saja tanpa gadget karena ibu saya bisa juga stress karena bingung harus menghubungi putri tercintanya ini kemana, secara kami kan LDR boo…
Jika saya disuruh berandai-andai sehari saja tanpa gadget maka yang akan saya lakukan adalah pacaran! Kok, pacaran? Iya! Saya akan pacaran sama suami saya, akan menghabiskan waktu berdua. Kami sadar, bahwasannya kebersamaan kami selama ini tidak terfokus karena terkadang kami masih suka asyik dengan gadget masing-masing, entah itu sekedar mengecek email atau pun sekedar membalas comment-comment di Facebook.
Karena sehari tanpa memegang gadget maka saya dan suami akan menghabiskan waktu seharian dengan jalan-jalan di daerah Ubud, di sana udaranya sejuk sangat asyik buat jalan-jalan. Seperti biasa sambil bergandengan tangan kami akan ber-window shopping ria di art shop-art shop yang berceceran di sana, selain itu kami juga akan mendatangi wisata alam yang tak pernah bisa ketinggalan yaitu Monkey Forest.
Setelah capek berjalan-jalan dan window shopping kami akan beristirahat dan makan di sebuah resto yang juga memiliki pemandangan indah, bernuansa desa dan menawarkan nuansa yang sangat cozy. Kami akan makan di “Bebek Tepi Sawah” tempat yang asyik buat pacaran.
Jalan-jalan di seputaran Ubud berdua dengan suami akan memakan hampir seharian! Sungguh, kalau bersama suami saya bisa betah gak kemana-mana alias di rumah, apalagi kalau jalan-jalan bakal lebih betah lagi dong. Gak masalah saya gak buka-buka gadget asalkan ada dia sih karena dia lebih nyanduin daripada gadget itu sendiri. Sehari tanpa gadget bisa jadi tidak terjadi apa-apa akan tetapi jika sehari tanpa suami, saya gak mau….rasanya hari itu berjalan laaamaaa sekali He he he
So, sehari tanpa gadget? Ya, saya mau pacaran saja sama suami, he he he. Bagaimana saudara? ini cerita dewasa terpanas di penghujung tahun ini, kan?
“Tulisan ini ikutan GA keren Sehari Tanpa Gadget di blog Keajaiban Senyuman lhooooo”
critanya dewasa mba, hot deh, panas juga diriku jadi pengen beli gadget baru *lho* sukses GA nya yaa….
Iya lho….ini memang cerita khusus dewasa, anak-anak gak boleh pacaran, he he he
aku masih anak-anak berarti Mbak.. sik gadis eh.. belum berkeluarga..
bisa lah ya seharian tanpa gadget.. kan masih ada hari esok untuk bercinta dengan gadget 😀
Ada anak2 main kesini…di dampingin ortunya kan? Ha ha ha
Yang pasti bisa tanpa gadget cuman agak gelisah ya karena g ada kabar dr si dia? 😛
iya cerita terpanas untung aja ada kipas setia jadi adeem 😛
heny manusia mobile yaaa,ga bisa idup sehari tanpa gadget
wiidiiw pacarannya itu kheren di ubud dan kebayanglah keromantisannya 🙂
Ha ha ha
iya, mobile plus terpisha jauh dari keluarga jadi gadget dibutuhkan untuk komunikasi..
Asiknya yang masih bisa pacaran sepuasnya …. kalau saya pasti ada yang buntutin kalau mau berduaan suami 😀
Ha ha ha
Kata orang mumpung belum ada yang buntutin gt sih ya…
Haniiiiiii…mentang-mentang udah punya suami yaaaa…pacaran melulu bawaannya…
😀
Iya Han, ini saya tengah malam di depan komputer, suami dan Risa malah ada di depan TV…duh, gimana dong?
Gadget dan social media kadang bisa menjauhkan kita dari orang yang dekat, seru dengan yang ada di ujung sana, tapi jadi cuek dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
Tanpa gadget kita pacaran dengan suami kita?
Ayoooo…
Ha ha ha
Iya Bunda Irma…dulu mah gak berani go publish kalau status ga jelas setelah jelas berani dong ya pacaran, he he he
panaas nih panaaas….apalagi di Bali ya :D….ternyata bisa tuuuh sehari tanpa gadget, asal ada gantinya yang lebih seru ya maaaak :D…
Ha ha ha
Pengganti gadgetnya lebih ngegemesin sih ya… 😆
kalau aku paling bete loh han semisal lagi berdua gitu makan, tapi abang masih sibuk dengan gadgetnya, karena aku bukan tipe orang yang menganggap gadget itu penting seh. Kalau orang kantor nelpon diluar jam kerja juga aku cuekin, kan udah waktunya istirahat, jadi gak boleh diganggu dulu sampe jam kerja berikutnya 😛
Ha ha ha
Ya….kami sih slaing ngerti Nie asal gak sampe nyuekin gitu…paling cuma bentar kan…
Dan aku pun gak bisa nyuekin orang kantor karena aku seorang sales di mana kadang cuti pun masih diganggu telpon tapi dari pengalaman itu sebeklum cuti biasanya aku briefing dan infromasi yang kira-kira mereka perlukan aku compile saja…
Profesiku dan suami kurang lebih sama, melayani customer, he he he
aih, betul sekali kakak,,,itu juga yangsaya rasakan….salam kenal kakak:D
Salam kenal. 🙂
ada yang mengibaratkan HP itu nyawa keduanya kalau tidak dibawa serasa ada yang hilang
Ha ha ha
Lebay itu Mbak Lid…
pacaran ama suami, asyik juga…plus direcokin ama anak2…hehehehe 🙂 salam kenal ya, blog sudah sy follow…