Review: Sewu Dino – Untuk penghuni jagad Twitter dan follower Mr. Simpleman yang saya percaya ga simple ini, terbukti mampu membuat kalian semua kaya ketagihan membaca kisah-kisah horrornya, maka Sewu Dino bukanlah hal yang asing lagi. Tread-nya sempat trending.
Seperti dugaanku, setelah trending akan lahirlah sebuah buku.
Menurut suami yang ternyata diam-diam baca thread-thread si Mr. Simpleman ini, Sewu Dino ini Trilogy, hohoho. Jadi, akan terbit 2judul lainnya dengan ilmu santet yang tingakatannya lebih tinggi. Tapi, ini bukan buku belajar santet, lho….
Sewu Dino merupakan tingkatan jenis santet yang sangat berbahaya tingkatan pertama, untuk tingkat ke dua dan ketiga entahlah aku beneran lupa, karena pas aku nulis ini ga ada suami aku ga bisa konfirmasi. Tapi, nanti bisa jadi aku akan revisi postingan ini sepulang dia dari kantor.
Baca Juga: Belajar Makna Hidup Dari Morrie
Review: Sewu Dino
Sebenarnya aku udah pernah baca thread Sewu Dino ini di Twitter jadi pas baca buku ini aku kangsung tahu begitu ada prolog atau beberapa pengembangan cerita yang sepertinya diperuntukkan untuk film. Atau begini, biar saat baca kita ini bisa visualkan dengan sempurna makanya yang tertulis di buku terasa lain dan terasa banget feel horornya.
Tapi, untuk inti dari cerita for the rest sama persis dengan thread di Twitter. Intinya adalah kisah balas dendam dua keluarga yang memanfaatkan seorang gadis bernama Sri. Dalam cerita dendam ini mereka menggunakan ilmu santet yang sadis. Saling bunuh, pengabdian pada setan. Bukan hal yang asing buat bangsa Indonesia yang menyukai klenik-klenik macam ini.
Mohon maaf kalau ada yang berharap review ini aku bahas secara detail, oh tidak! hahaha. Kalian harus beli sendiri bukunya. Hehehe
Yang pasti buku ini datang sore, malam hari aku dan suami udah selesai bacanya.
Serem Mbak kalo baca cerita tentang santet begini… Ini kenyataan yang tetap masih hidup di masyarakat kita.
Btw, masih bermain twitter ya Mbak? Saya sudah jarang ngetwit, paling kalau share postingan blog saja. Saya follow akun twitternya Mbak ya…
Salam,
Hahaha, Iya Om emang serem. Karena trending saya pun ikutan baca dan penasaran. Buku ini sebenarnya teman kantor suami yang beli, tapi kami dikasih pinjam duluan.
Iya, Om…saya langsung follback habis ini. Saya masih main twitter kadang-kadang sambil baca thread-thread.
Yah gak ada reviewnya disini. Brb beli bukunya dulu deh 🙂
Kalau ini difilmkan dan sutradaranya Joko Anwar, pasti bakal rame banget 😀
Ini yang desa penari itu ya han? Aku udah baca seh di twitter juga, tapi kalau bukunya bakalan ada hal yang baru gak?