Kritik & teguran itu seperti jamu

Perna minum jamu? bagaimana rasanya? Jujur saya tidak suka jamu, selain rasa pahitnya yang awet di lida juga aromanya yang membuat saya langsung mual-mual. Namun demikian ada kalanya demi kebaikan (baca:kesehatan) saya dipaksa dan memang harus minum jamu itu dan ya …. atas ijin Allah, emang benar saya akhirnya sembuh.

Jamu itu pahit, namun menyehatkan.

Dan begitu pula dengan kritik atau teguran yang datang kepada kita, meski pahit kalau kita bisa menyikapinya dengan bijaksana bisa memberikan dampak baik pada kita karena dari kritik dan teguran itu kita akan berpikir bagaimana agar bisa menjadi atau melakukan yang lebih baik.

Ada kalanya saat dikritik atau ditegur kita melakukan pengelakan, marah atau bahkan menyangkal sebagai bentuk tindakan defence karena memang pada dasarnya kita, manusia memiliki ego yang tinggi sehingga tidak mau disalahkan.

Karena tindakan-tindakan defence itu sebebarnya malah akan menutup potensi dalam diri kita. Pembelaan diri itu lebih pas ditujukan pada tuduhan yang tidak benar. Tuduhan, teguran dan kritikan hendaknya kita bisa membedakan agar bisa lebih bijak menyikapinya.

Yes, kritik atau teguran itu terkadang memang pahit but it works like JAMU jika kita mau menyikapinya dengan bijak.

Have a lovely Wednesday 😉

18 thoughts on “Kritik & teguran itu seperti jamu

So what's your opinion?