Dalam beberapa hari ini saya telah merenungi banyak hal. Tak ingin sok bijaksana, ini hanyalah sebuah renungan, kata hati atau ungkapanm hati.
Dua bulan lagi insyaallah saya akan menikah, tetapi ada rasa yang mengganjal yang tak seharusnya saya ungkapkan di sini tapi saya ingin bagikan, mungkin ada beberapa sahabat yang pernah mengalaminya sehingga bisa membaginya dengan saya.
Ada beberapa hal yang membuat saya takut, bukan tentang kebebasan atau anak atau terlebih lagi materi, bukan! Ada hal-hal lain yang menyangkut hati yang membuat saya ragu.
Akan tetapi, beberapa obrolan tidak sengaja dengan beberapa orang yang sudah menikah duluan memberikan saya sebuah pelajaran; kemungkinan pertama bisa jadi rasa ragu saya untuk menikahi calon suami saya ini hanyalah sebuah ujian, kemungkinan kedua saya dipertemukan dengan calon suami saya ini agar saya belajar tentang banyak hal dan kemungkinan ketiga adalah saya memang diciptakan untuknya.
Jujur saja, beberapa obrolan membuat saya sangat takut. Mereka bercerita bagaimana gagalnya pernikahan mereka padahal pernikahan mereka dilandasi dengan cinta satu sama lain, saling mengerti dan memahami namun oleh karena salah satu dari mereka tak mampu memelihara cinta yang ada akhirnya pernikahan mereka gagal.
Saya mendapatkan point dari perbincangan kami ini. Intinya adalah bagaimana memelihara perasaan cinta atau sayang yang ada jika tidak rasa ini pun akan menguap dan biasanya jika rasa ini menguap toleransi dan rasa hormat pun akan ikutan menguap sehingga komunikasi pun semakin memburuk. Point lain yang saya dapat adalah belajar tak harus melulu pada orang yang sukses sesekali belajar pada mereka yang gagal agar kita bisa terhindar dari kesalahan yang sama dan tidak mengalami kegagalan yang sama.
Sebuah renungan tentang sebuah pernikahan yang akan terjadi……
andai saya sudah menikah dan meresakan hal itu pasti saya share, tapi belum nikah 🙂
semoga dapat solusinya 🙂
oui mariage ; moi monsieur de 50 ANNES . THIERRY .
Date: Sun, 6 Jan 2013 15:56:35 +0000 To: guetre@live.fr
Berani bukan berarti tidak punya rasa takut, melainkan berani bertindak meski merasa takut.
Yg gua tau, yg namanya Cinta dan Pernikahan, adalah dua buku yg berbeda. Karena di dalam Pernikahan, Cinta hanyalah salah satu bagiannya. Yg tidak kalah penting adalah Komitmen dan Komunikasi =)
keragu-raguan memang biasanya menyerang menjelang pernikahan, sebaiknya memang kita berusaha menguatkan hati dan meluruskan niat.. 🙂
Oh iya, semoga lancar ya semua persiapannya.. 🙂
Hani bulan maret yak? smaan dong kita 😀 *komentar gak membantu*